Selasa, 25 Mei 2010

Kumpulan Puisi

Kehampaan

Dalam pekat malam ku berjalan
Dalam tautan hati berjuta harapan
Dalam hati terukir kenangan
Dalamnya cinta terabaikan

Semua terkubur dalam dimensi waktu
Terpengap dalam angan ku
Tersiksa dalam sukma ku
Membuat ku tenggelam dalam hatimu

Kehampaan meraja lela
Dalam hati yang terpenjara
Hanya serpihan luka yang tercipta
Hingga aku mati rasa

Kini tinggalah ruang hampa
Dalam hati yang takkan terbuka
Hingga air mata berbalas asa
Mendatangkan damai di jiwa




Kepalsuan

Awalnya adaptasi biasa
Tak ada alokasi hati terbina
Jalani apa adanya
Sgala kisah kenangan kita

Gemelut kehidupan mendera jiwa
Buat ku lemah tak berdaya
Kau hadir bagai lentera
Pancarkan cahaya pada hati nestapa

Akidah hati berkata
Bahwa kau lah yang ku damba
Setelah aku jauh meraba
Ternyata kau tak serupa

Kau berikan harapan palsu
Buat semua menjadi semu
Kau hancurkan hati ku
Menambah genangan air mata baru

Segelintir ucapan mu menyadarkan ku
Bahwa ku tak berarti bagi mu
Karna dia lebih dulu membuka hati mu
Dia bahagia mu, kamu khayalan ku




Pujaan Hati

Awan hitam kelabu mengiringi langkah ku
Burung berkicau mentertawakan diri ku
Hati yang remuk menghentikan langkah ku
Jiwa yang  hidup seakan mati karna cinta mu

Adakah arti cinta bagi diriku?
Akankah ku dapatkan cinta ku?
Aku tak berarti bagi cinta ku?
Aku adalah benda abstrak bagi dirinya

Aku adalah sosok terburuk yang hadir di hidupnya
Dimatanya, aku hanya dapat membuat dia terhina
Sadarkah engkau wahai pujaan hati ku?
Betapa aku mengharapkan cinta & kasih sayang mu

Aku tau kau tak sayang
Aku mengerti kau tak suka
Tapi mengertilah akan hatiku
Yang akan slalu mengharapkan mu
Pujaan ku........
Pujaan ku karna kau lah pujaan hati

 
  
Tersangka Hati



Solider mu yang memulai
Ku sangka semua hanya basa-basi
Tanpa ku sadari itu adalah strategi
Saat tak ada sugesti lain
Ternyata tak subyektif ku menilai
Tak ada stimulan khusus
Aku masih merasa itu standar
Mengalir pada batas wajar
Kebersamaan terus berjalan
Walau tanpa pertemuan
Tak kuduga sebelumnya
Sinkronisasi begitu cepat
Perlahan ku kira kau adalah spekulan
Yang disinyalir mencuri rasa
Kala kau bisa menjahit sobekan luka
Yang tersisa dari dirinya
Terus....,
Semua masih berjalan
Melaju penuh senyuman
Bersarang segala kenyamanaan
Kala ku tertatih kau bantu berdiri
Kala ku merintih kau hadir penuh canda
Kini ku terpuruk kau datang penuh cinta
Bangkitkan asa ku yang tertunda
Setelah ku sadari kau bukan lagi spekulan
Tapi kau adalah tersangka!!!!
Tersangka yang telah mencuri hati ku!